Kamis, 08 Juni 2017

Cara Menulis Daftar Pustaka yang Benar


Pada pembahasan sebelumnya kita telah belajar tentang bagaimana cara mengutip suatu kutipan dari berbagai sumber, maka pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang bagaimana cara menulis suatu daftar pustaka yang baik dan benar.

Cara menulis sumber pustaka atau daftar pustaka tentunya tidak sama seperti menulis sumber kutipan maupun catatan kaki. Sehingga format penulisannya berbeda. Namun selain perbedaan dalam bentuk format penulisan tersebut, terdapat kesamaan dalam segi ketersediaannya beberapa metode atau gaya dalam menulis sebuah daftar pustaka. Artinya, dalam menulis daftar pustaka terdapat beberapa metode atau gaya (style) yang dapat dipilih dan digunakan seperti pada cara mengutip, antara lain: Turabian Style, Harvard Style, Vancouver Style, American Psychological Association Style, Chicago Style.

Umumnya, penulisan daftar pustaka ditulis pada bagian belakang atau halaman terakhir (sebelum lampiran) sebuah karya tulis ilmiah, baik makalah, jurnal, skripsi, tesis dan lain sebagainya. Tujuannya yaitu untuk memberikan daftar rujukan sumber yang telah digunakan atau dikutip demi mendukung suatu penelitian pada karya tulis ilmiah. Namun yang perlu untuk digaris bawahi disini yaitu, penulisan daftar pustaka tentunya harus sesuai dengan sumber yang memang benar-benar kita gunakan (dikutip). Hal ini tidak jarang dilakukan bagi teman-teman yang belum paham tentang penulisan daftar pustaka yang benar, menulis suatu sumber yang tidak pernah ia gunakan dalam tulisannya hanya untuk sekedar menyajikan daftar pustaka yang lebih banyak maupun ada kesamaan judul sumber dengan beberapa variabel penelitiannya.

Dilihat dari sumber yang digunakan dalam penulisan daftar pustaka memiliki format yang beragam sesuai dengan jenis sumber yang digunakan, jadi selain metode penulisan atau gaya penulisan seperti yang disampaikan diatas, juga terdapat beberapa format penulisan sesuai dengan sumber yang digunakan, apakah itu buku, jurnal, artikel, surat kabar atau yang lainnya.

Pada penulisan ini metode atau gaya yang akan kita gunakan yaitu Harvard dan American Psychological Association Style. Adapun aturannya yaitu sebagai berikut.

Aturan Penulisan Daftar Pustaka
  1. Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya tulis ilmiah harus ada dalam Daftar Pustaka, dan sebaliknya.
  2. Literatur yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hanya literatur yang menjadi rujukan dan dikutip dalam karya ilmiah.
  3. Daftar pustaka ditulis atau diketik satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor.
  4. Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya lebih dahulu, kemudian diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah, dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas lain dari literatur atau pustaka yang dirujuk.
  5. Jika penulis lebiih dari dua orang, nama penulis pertama ditulis seperti aturan point "4", dilanjutkkan penulisan nama penulis kedua dan seterusnya sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat) dilanjutkan nama belakang. (*Catatan: untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama depan atau tengah (singkatan) dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama)
  6. Penulisan daftar pustaka tidak boleh menggunakan et.al. sebagai pengganti nama penulis kedua dan seterusnya. Berbeda halnya dengan penulisan sumber kutipan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya).
  7. Kata penghubung seorang atau beberapa penulis dengan penlis terakhir menggunakan kata "dan" bukan dengan menggunakan simbol "&" serta tidak menggunakan kata penghubung "and" walaupun literaturnya berbagasa Inggris, kecuali seluruh naskah yang ditulis menggunakan bahasa Inggris.
  8. Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis literatur atau pustaka yang menjadi referensi. Untuk lebih jelasnya, lihat contoh.
Cara Penulisan Daftar Pustaka
1. Buku Teks
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku (cetak miring), edisi buku (jika ada), kota penerbit, nama penerbit. (*Catatan: Jika ada dua penulis atau lebih, lihat pada aturan penulisan poin 5).
Contoh:
  • Amiroh. 2012. Kupas Tuntas Membangun E-Learning dengan Learning Management System Moodle Ver.2. Sidoarjo: Genta Group Production.
  • Sadiman, Arief S., R. Rahardjo, Anung Haryono, dan Rahardjito. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
2. Buku Teks Terjemahan
Aturan penulisan: nama belakang penulis asli, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku asli (cetak miring), edisi/cetakan, kota penerbit, nama penerbit, nama penerjemah, tahun, judul buku (cetak miring), edisi/cetakan, kota penerbit, nama penerbit. (*Catatan: Jika ada dua penulis atau lebih, lihat pada aturan penulisan poin 5).
Contoh:
  • Cresswell, J.W. 2008. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Third Edition. California: Sage Publication. Terjemahan A. Fawaid. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Cetakan 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Kieso, D.J.,J.J. Weygandt, dan T.D. Warfield. 2007. Intermediate Accounting. Twelfth Edition. USA: Jhon Wiley & Sons. Terjemahan E. Salim. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi Keduabelas. Jilid 2. Jakarta: Erlangga
3. Buku Terbitan Lembaga/Organisasi/Badan
Aturan penulisan: nama lembaga, badan atau organisasi, tahun penerbitan, judul buku (cetak miring), edisi/cetakan (jika ada), kota penerbit, nama penerbit.
Contoh:
  • Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Januari. Surabaya: BPS Jawa Timur
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2011. Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Cetakan 1. Jakarta: Direktorak Jenderal Pendidikan Tinggi.
4. Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi (Berisi Himpunan Peraturan, UU, dan Sejenisnya)
Aturan penulisan: nama lembaga, badan, atau organisasi, tahun penerbitan, judul peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), nomor atau seri peraturan/UU, edisi/cetakan (jika ada), kota penerbit, nama penerbit.
Contoh:
  • Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009). Jakarta: DSAK-IAI.
  • Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa Timur. 2012. Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Sub-Bagian Akreditasi dan Publikasi Kopertis VII. Surabaya.
5. Peraturan, Undang-Undang, dan Sejenisnya (Cetak Lepas, Tidak Berupa Buku Himpunan)
Aturan penulisan: nomor dan tahun peraturan/ UU, judul peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), tanggal pengesahan/penerbitan (jika ada), nomor lembaran negara (jika ada), organisasi penerbit (jika ada), kota tempat pengesahan/penerbitan.
Contoh:
  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta
  • Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan. 16 Mei 2005. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomo 41. Jakarta.
6. Artikel dalam Jurnal
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, nama jurnal (cetak miring), volume dan nomor jurnal (nomor jurnal dalam tanda kurung), nomor halaman artikel dalam jurnal. (*Catatan: Jika ada dua penulis atau lebih lihat aturan penulisan pada poin 5).
Contoh:
  • Riduwan, A. 2010. Etike dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 14(2): 121-141.
  • Riduwan, A., I. Triyuwono, G. Irianto, dan U. Ludigdo. 2010. Semiotika Laba Akuntansi: Studi Kritikal-Posmodernis Derridean. Jurnal Akuntandi dan Keuangan Indonesia 7(1): 38-60.
7. Artikel Seminar/Simposium (dalam Prosiding)
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, nama prosiding (cetak miring), nomor dan volume prosiding (jika ada), tanggal seminar/ simposium, penerbit prosiding (jika ada, dicetak miring), nomor halaman artikel dalam prosiding. (*Catatan: Jika ada dua penulis atau lebih, lihat peraturan penulisan pada bagian poin 5).
Contoh:
  • Dewi, A. R. 2003. Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap Earnings Response Coeficient. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya. Universitas Airlangga: 119-159.
  • Fidiana, I. Triyuwono, dan A. Riduwan. 2012. Zakah Perpectives as a Symbol of Individual and Social Piety: Developing Review of the Meadian Symbolic Interactionism. Global Conference on Business and Finance Proceedings 7(1). January 3-6. The Institute of Business and Finance Research: 721-742.
8. Artikel Seminar/Simposium (Cetak Lepas)
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, nama seminar/simposium (cetak miring), tanggal seminar/simposium, nomor halaman artikel. (*Catatan: Jika ada dua penulis atau lebih, lihat peraturan penulisan pada bagian point 5).
Contoh:
  • Kalana, I., S. Ngumar, dan I.B. Riharjo. 2012. Independensi Auditor Berbasis Kultur dan Filsafat Herbert Blumer. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-23 September: 1-25.
  • Riduwan, A. 2012. Realitas dalam Cermin Retak: Laba Akuntansi dalam Bingkai Penafsiran Praktisi Bisnis Non-Akuntan (Studi Hermeneutika-Kritis). Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-23 September: 1-22.
9. Artikel dalam Buku Antologi dengan Editor
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, judul buku (cetak miring), nama editor buku, kota penerbit, penerbit. (*Catatan: Jika ada dua penulis atau lebih, lihat peraturan penulisan pada bagian poin 5).
Contoh:
  • Azra, A. 2005. Pluralisme Islam Dalam Perpektif Historis. Dalam Nilai-Nilai Pluralisme Islam: Bingkai Gaasan yang Berserak. Editor M. Sururin. Cetakan 1. Bandung: Penerbit Nuansa.
10. Skripsi/Tesis/Disertasi
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul skripsi/tesis/disertasi, skripsi/tesis/disertasi (cetak miring), nama program studi atau perguruan tinggi, kota tempat perguruan tinggi.
Contoh:
  • Pratama, P. P. P. 2014. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Pupuan. Skripsi. Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.
  • Samsi, N. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, dan Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan Kepatuhan Etika Auditor sebagai Variabel Pemoderasi. Tesis. Program S2 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu EKonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya.
  • Natsir, M. 2008. Studi Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga, Jalur Nilai Tukar, dan Jalur Ekspektasi Inflasi Periode 1990:2-2007:1. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga. Surabaya.
11. Artikel dari Internet
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul, alamat URL (cetak miring), tanggal dan jam unduh.
Contoh:
  • IDC (International Data Corporation). 2015. Smartphone OS Market Share, 2015 Q2. http ://www. idc. com/prodsery/smartphone-os-market-share.jsp yang diakses pada tanggal 24 September 2016 pukul 27.30 WITA.
  • Purwanto, Sugeng, Heni Rahmawati, dan Achmad Tharmizi. 2013. Mobile Searching Objek Wisata Pekanbaru Menggunakan Location Base Service (LBS) Berbasis Android. http:www.pdii.lipi.go.id/wp-content/uploads/2014/03/Seminar-Nasional-Informastika-_SN1f-2013. yang diakses pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 22.17 WITA.
12. Makalah Pidato Ilmiah dan Semacamnya
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul, sifat/tujuan makalah (cetak miring), nama kegiatan, tanggal kegiatan, kota tempat kegiatan.
Contoh:
  • Raka, G. 2003. Menggarisbawahi Peran Idealisme, Karakter dan Komunitas dalam Transformasi Institusi. Makalah Orasi Ilmiah. Sidang Terbuka Senat Peringatan Dies Natalis ke-44 Institut Teknologi Bandung. 2 Maret. Bandung.
  • Takwim, B. 2005. Habitus: Perlengkapan dan Kerangka Panduan Gaya Hidup. Makalah Diskusi Panel. Extension Course Resistensi Gaya Hidup. Foru Studi Kebudayaan Institut Teknologi Bandung. 20 Mei. Bandung.
13. Artikel dari majalah atau Surat Kabar
Aturan penulisan: nama belakang, isngkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul artikel (cetak miring), nama majalah/surat kabar, tanggal, halaman, kota penerbit.
Contoh:
  • Magunwijaya, Y.B. 1992. Pendidikan Manusia Merdeka. Harian Kompas. 11 Agustus. Halaman 15. Jakarta.
14. Berita dari Majalah atau Surat Kabar
Aturan penulisan: nama majalah/surat kabar, tahun, judul berita (cetak miring), nomor dan atau volume (jika ada), tanggal, halaman, kota penerbit.
Contoh:
  • Koran Tempo. 2002. Belajar dari Skandal Enron. 5 Februari. Halaman 21. Jakarta
Cara Penulisan Daftar Pustaka Jika Penulis Sama
Nama penulis yang sama untuk beberapa pustaka/literatur yang berbeda tidak perlu ditulis berulang-ulang, tetapi nama tersebut digantikan dengan tujuh tanda hubung "-------"
Contoh:
  • Prawiradilaga, Dewi Salma. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
  • -------. 2009. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.
Itulah tadi cara menulis daftar pustaka yang kerap dijadikan sebagai acuan dalam penulisan karya tulis ilmiah, baik untuk memenuhi tugas mata kuliah maupun karya ilmiah pada ajang perlombaan. Selain daftar pustaka penyebutan lainnya adalah daftar rujukan, blibiografi, refrensi, daftar bacaan, dan kepustakaan.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon